Penggunaan bohlam berdaya (watt) besar — lebih besar dibanding bawaan pabrik — membutuhkan suplai listrik yang lebih besar pula. Sayangnya, jalur listrik lampu tersebut (kabel-kabel dan sakelar) belum tentu mampu meng-handle suplai listrik sebesar itu. Jika “dipaksa” kabel dan sakelar bisa panas, rusak, atau bahkan terbakar …
Solusinya, gunakan relay!
Penggunaan relay pada headlamp nggak berarti bakal membuat cahaya lampu menjadi lebih terang. Relay hanya sekedar sakelar elektrik, yaitu sakelar yang diaktifkan dengan menggunakan arus listrik atau, tepatnya, relay digunakan untuk men”switch” sirkuit berdaya besar melalui sirkuit berdaya kecil. Sementara terangnya cahaya lampu tergantung pada spesifikasi lampu itu sendiri, dan suplai listriknya.
Catatan: kalo pengen lebih jelas mengenal relay, silahkan search di internet
Oke, gimana cara instalasi relay pada headlamp?
Perhatikan gambar di bawah … ini diagram wiring standar pada headlamp … sumber listrik -> sakelar on/off -> sakelar hi/lo -> lampu.
Abaikan jalur-jalur lain! Kita fokus di jalur kabel yang menuju lampu aja
Selanjutnya potong kabel-kabel yang menuju headlamp. Pada gambar di bawah, tampak jalur lampu terbagi dua: [1] jalur A, kabel yang menuju lampu, dan [2] jalur B, kabel yang menuju sakelar (hi/lo) …
Siapkan dua buah relay … satu relay 4-kaki dan satu relay 5-kaki. Bisa gunakan relay otomotif/mobil (karena relay ini mampu meng-handle daya listrik yang cukup besar). Jangan lupa soket relay-nya, plus kabel secukupnya dan fuse/sikring 10A atau 20A. Kemudian instalasi seperti diagram di bawah ini:
Catatan: perhatikan bagaimana instalasi relay antara jalur A dan jalur B
Oia, jangan lupa, gunakan kabel yang lebih tebal untuk jalur listrik besarnya — yaitu antara “aki ke relay” dan “relay ke lampu”.
sumber: http://kotsk.wordpress.com/2011/05/22/memasang-relay-untuk-headlamp/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar